Karya Anak Bangsa
SMA Negeri 13 Pekanbaru
Watak dalam drama :
Alex : Baik, bijaksana
Vandra : Baik ( sifat
sebenarnya )
Sombong ( semenjak pulang dari merantau )
Jandro : Baik, setia kawan, ( namun mudah
emosi )
Da Vinci : Seram, kejam
Steven : Seram, kejam
Ola : lemah lembut
Di
suatu kampung hiduplah 3 orang remaja yang bersahabat sejak kecil, mereka
adalah Alex, Jandro, Vandra. Namun persahabatan mereka tidak hidup lagi hanya
dikarenakan vandra yang bertujuan pergi
dari kampung untuk merantau.
Di
suatu ketika Vandra pulang ke kampung halamannya, dia pulang bersama 2 orang
teman baru nya yaitu Da Vinci dan Steven. Alex dan Jandro sahabat lama nya itu
senang mendengar kabar bahwa Vandra telah pulang kampong, mereka pun menyambut
kedatangan Vandra dengan senang.
Namun
sambutan Alex dan Jandro terhadap Vandra hanya sia – sia, karena Vandra kini
telah berubah menjadi orang yang arogan dan lupa dengan sahabat lama nya. Semua
itu dikarenakan dia telah termakan oleh uang dan terpengaruh dengan lingkungan
perantauan.
Adegan 1
(
Rumah Vandra )
Alex : Hey van, lagi ngapain lu ? ( datang dari rumaht dan menghampiri vandra
)
Vandra : ga’ lagi ngapain –
ngapain nih, lagi suntuk aja. Enak nya ngapain ya?
Alex : Hmmm…iya sih aku jg, (sambil memegang bahu vandra)
ha..bagaimana kalau kita
kerumah jandro ?
kerumah jandro ?
Vandra : begh…ngapain disana? (sambil melemparkan batu kecil)
Alex : ngapain lagi klu ga’ liat
orang rumah…hahahaha. (tertawa)
Vandra : ach lu orang rumah gua
tuh... (sambil berdiri)
Alex : hahaha…bersaing secara sehat
aja kita.
Mereka
pun pergi kerumah Jandro
Adegan 2
(
Depan Rumah Jandro )
Alex :
Assalamu’alaikum ( sambil mengetuk pintu
) dro!!!
Jandro : iya, tunggu bentar ( berjalan menuju pintu )
Jandro : iya, tunggu bentar ( berjalan menuju pintu )
Vandra :
gimana adik ndro, sehat kan…? (
mengedipkan mata )
Alex : Oh iya, lupa ku. Gimana adik mu
ndro…ada kemajuan ?
hahaha…(tertawa)
jandro :
ach kalian bisa aja…baik – baik aja nya dia. Ya udah..yuk masuk. (masuk kedalam rumah)
Adegan 3
(
didalam rumah )
Jandro :
mau minum apa kalian?
Vandra :
kalau aku minuman apa aja pun jadi, yang buat ola kan ?hahaha (becanda)
Alex :
hahaha…bener – bener.
Jandro :
ola…( memanggil ola adiknya)
Ola :
(berjalan menuju kakaknya) ya kak..?
Jandro :
tolong ambilkan air minum untuk temen kakak…
Ola :
baik kak...(berjalan menuju dapur)
Alex :
oh iya, gimana van…Kata nya kamu mau merantau ya…?
Vandra :
iya nih, jadi kayak nya…
Jandro :
ah g’ asyik kamu van…tega kali kamu tinggalin temen – temen mu disini.
Alex :
iya van, masak kamu tega tinggalin kita disni…kamu kan tahu kita udah temenan
sejak kecil…
Vandra :
ya mau gimana lagi…aku mau ubah hidup aku dan juga emak aku. Mau
ga’ mau ya kita berpisah…
Lagian aku pergi kan bukan untuk selamanya…
Aku pasti pulang ko’…dan berkumpul bersama –
sama lagi dengan kalian.
Alex :
iya kita juga tahu…
Jandro :
(memotong kata – kata alex ) terus kapan
lu berangkat..?
Vandra : rencana sih minggu depan…
Ola : (Ola datang membawa minuman)
Alex :
hrmm...3x (menggoda Ola)
Ola :
(tersenyum)
Jandro :
ah kamu lex…
Vandra :
ntah nih alex…napa kamu lex ..?
Alex :
hahaha…g’ apa2lah abang ipar…
Mereka
pun becanda ria di rumah jandro
dan
1 jam kemudian…
Vandra :
eh Lex, pulang yuk..udah sore nih. Ntar emak ku marah lagi…
Alex :
ok lah yuk…emak mu kan nenek lampir ya…hahaha.
Jandra :
hahaha…
Vandra :
ah kampret kau…ndro kami pulang dulu.
Jandro :
hahaha…ok hati – hati.
Alex :
iya ndro kami pulang dulu..
Jandro :
sip..
Vandra&Alex : Assalamu’alaikum…
Jandro :
wa’alaikumsalam
(
1 minggu kemudian )
Adegan 4
Rumah
vandra
Vandra :
(menghampiri jandro & alex )
bro…aku mau pamit pergi nih.
Do’ain ya…
Jandro :
oh iya ga’ terasa udah 1 minggu ya van…sip aku do’a kan.. hati2 van..
Vandra :
ya….
Alex :
kapan kamu balik lagi van..?
Vandra :
belum tahu juga aku…tergantung berhasil atau ga’ nya…
Alex :
oh iya..jangan lupakan kami disini…
Vandra :
pasti nya…kalian semua temen terbaik ku yang pernah ada. Aku pamit dulu ya…ntar
ketinggalan bus pula.
Jandro&Alex :
ok2. Hati2 kamu van..
Vandra :
sip makasih...
3
tahun kemudian
Adegan 5
Lingkungan
rumah lama jandro
Alex :
eh ndro, itu bukan nya vandra..?
Jandro :
mana…eh iya tuh. Udah 3 tahun lama nya dia merantau akhirnya pulang juga..
Alex :
iya..yuk samperin.
oy…van
apa kabar. Hebat kamu sekarang ya…bawaannya mu sekarang
mobil…!!!
Jandro :
iya…(merangkul vandra)
Da Vinci :
eh eh…main pegang aja…suruh siapa pegang2.(sambil
mengangkat baju
jandro)
Steven :
iya nih brani amat lu pegang2 vandra…emang lu siapa nya vandra ha..?
(mendorong
alex dan juga jandro)
Alex :
kami sahabat vandra…kenapa emang nya? Ya kan van?
Vandra :
(diam saja tidak mau menjawab)
Da Vinci :
(menonjok alex yang berusaha keras bertanya
kepada vandra) mana…mana bukti nya kalian temen vandra. Liat dia
diamkan?..hemm.
Steven :
itu artinya dia bukan temen kalian, ngerti lu. Jadi pergi sono dasar kampungan.
Hahaha…
Da Vinci :
hahaha…
Jandro :
kamu ga’ apa2 lex ?
Alex :
ga’…ga’ apa2 ko’.
Jandro :
udah yuk kita pergi aja… susah temenan sama orang kyx gtu. Ga’ bisa dipercaya. (menarik Alex)
Alex
& Jandro pun pergi
Adegan 6
Rumah
Alex
Alex :
ndro… ada apa ya dengan vandra…? Kenapa dia jadi kyx gtu.
Jandro :
ga’ tahu aku… muak aku liat orang kayax gtu.
Alex :
jangan gitu ndro… dia juga temen kita.
Jandro :
itu kan dulu. Tapi liat lah sekarang… jiwa vandra yg dulu udah ga’ ada.
Alex :
itu dia masalah nya… kita harus sadarkan dia lagi ndro…
Jandro :
aku juga mau sadarkan dia… tapi gimana caranya? Temen nya juga pun kayax
anjing…
Alex :
hmm… kita Tanya baik2 aja… apa penyebab yg buat dia berubah.
Jandro :
ya ga’ mau lah dia kasih tahu. Sedangkan tadi aja dia diam aja kan..?
Alex :
ya ga’ ada salah nya kita coba lagi kan…?
Jandro : ya udah kalau itu yg terbaik, kita
coba lagi besok…
Alex :
nah gitu donk… jangan putus asa untuk sadarkan temen OK. Hahaha.
Jandro :
ah kau… ya udah aku pulang dulu.
Alex :
hahaha…sip2 hati.
Jandro :
ya assalamu’alaikum.
Alex :
wa’alaikum salam
KEESOKAN
HARI NYA
Adegan 7
Persimpangan
dekat rumah Jandro
Alex :
eh ndro… mau kemana?
Jandro :
aku mau aja kerumah mu… kalau kamu mau kemana tuh?
Alex :
begh… aku juga mau kerumah mu.
Jandro :
begh… trus gimana rencana kemaren…jadi?
Alex :
jadi lah… makanya aku mau jemput kamu.
Jandro :
owh… ya udah. Yuk langsung aja kerumah nya…
Alex :
sip…
Adegan 8
Rumah
Vandra
Steven :
van… kami keluar bentar ya cari angin.
Vandra :
sip…jangan jauh2 kalian. Ntar nyasar…
Da vinci :
hahaha… masak preman nyasar!!!
Steven :
hahaha… tapi ada bener nya juga vinc. Kita kan baru pertama kali disini.. jadi
ga’ tahu jalan – jalan nya.
Vandra :
makanya itu aku bilangin jangan jauh2…
Steven&Davinci : ok…
Steven dan da vinci pun pergi keluar rumah untuk
merasakan sejuk nya angin di kampung halaman vandra. Namun ketika steven dan da
vinci pergi keluar rumah, alex dan jandro melihat mereka.
Alex dan jandro memanfaatkan situasi itu… dan
menjumpai vandra.
Adegan 9
Rumah
lama vandra
Alex :
assalamu’alaikum…
Jandro :
van…
vandra
yang mengenal suara alex dan jandro pun membuka pintu tanpa menjawab salam dari
alex dan jandro.
Vandra :
ada apa..?
Alex :
ko’ gitu jawab nya…? Sebenarnya kamu kenapa van..?
Jandro :
dan kenapa kamu brubah kyx gini…? Kamu bukan seperti vandra yang kami kenal
dulu.
Vandra :
emang penting buat kalian… kalau aku brubah kenapa emang nya? Ada yang salah..?
Jandro :
ya adalah… kami ini sobat mu van… sobat dari kecil mu. Tentu nya penting lah
buat kami…,
Tiba – tiba Da Vinci dan Steven datang dan tak
sengaja mendengar pembicaraan antara Vandra, Jandro dan Alex. Da Vinci &
Steven pun langsung mendorong Jandro & Alex dari belakang…dan berkata :
Da Vinci :
woi… kampungan. Berani – berani nya kalian ke sini… mau cari mati?
Steven :
kamu ga’ apa – apa van..?
Vandra :
ga’…ga’ apa – apa.
Jandro :
woi… apa – apaan ini. Kami ga’ ada urusan ya sama kalian… jadi jangan ganggu
kami.
Da Vinci :
eh eh eeeh… dasar kampungan. ( meninju jandro )
Steven :
urusan vandra, urusan kami juga. Jadi urusan kalian sama vandra, urusan kami
juga. Ngerti…..
Alex :
kamu ga’ apa – apa ndro..?
Jandro :
ga’…
Woi…santai ya. Kami datang kesini untuk baik
– baik bung… jadi ga’ perlu kyx gini… kami juga bisa lebih dari ini sama
kalian.
Vandra :
hmm….banyak bacot kalian. ( meninju Alex yang kebetulan berdiri didekatnya )
Alex :
vandra…!!!! Ini mau kamu sekarang ya…
Vandra :
iya…kenapa?
Alex :
OK. Kita layani….
ayo ndro bangun…
Akhir nya terlibat lah perkelahian di antara mereka.
Jandro & Alex pun yang seolah – olah santai kini menjadi murka dan tidak
mau mengalah. Mereka tidak mau harga diri mereka terinjak – injak oleh orang
kota yang sombong seperti vandra, da vinci dan steven.
Perkelahian
mereka tak kunjung selesai hingga akhir nya mereka sama – sama letih. Ketika itu, Da vinci yg melihat sebuah pisau
di atas meja langsung mengambil dan bermaksud untuk membunuh alex dari belakang
yg sedang mengunci vandra dengan erat.
Namun
alex dapat menghindar, tetapi justru vandra yg tertusuk. Da vinci yang tidak
sengaja menusuk vandra lalu merasa
bersalah dan meminta maaf dan berkata :
Da vinci :
van… maafkan aku van.
Bukan aku bermaksud untuk…
Steven :
benar van… vinc bukan bermaksud untuk membunuhmu, tetapi bermaksud untuk
membunuh alex kampungan itu.
Vandra :
ya aku tahu… aku yang salah.
Alex :
van…!!!
Jandro :
woi apa – apaan kalian ini… malah bicara aja. Ayo bawa dia ke RS
Alex :
iya ayo van…
Akhir nya mereka ber4 membawa vandra ke klinik
terdekat. Walaupun dalam keadaan emosi tetapi mereka masih ada hati, mereka
saling membantu. Dan akhir nya setelah vandra selesai dari proses perawatan,
mereka ber4 pun masuk ke ruangan dimana vandra dirawat.
Dan sesampai nya di rungan rawat….
Da vinci :
van… gimana kamu? maaf kan aku….aku akui memang aku yang salah
Tapi, bukan aku bermaksud mencelakaimu…
Vandra :
iya aku tau… udah ga’ usah di bahas lagi.
Ndo,Lex… maafkan aku. Aku memang salah.
Memang benar kata kalian,
kalau
aku ini adalah orang yg sombong, munafik, ingkar, dan mudah termakan dengan uang. Sampai akhir nya aku
seperti ini.
Jandro :
sudah lah. Yang penting kamu sudah sadar, kalau selama ini kamu salah mengambil
jalan.
Vandra :
iya… maafin aku ya ndro, lex. Aku berjanji tidak akan mengulangi itu lagi dan
akan hidup bersama – sama lagi dengan kalian.
Alex :
ya… tnpa minta maaf pun kami sudah maafkanmu. Karena kamu adalah sahabat kita.
Jandro :
benar. Kami udah maafin kamu.
Vandra :
makasih ya lex, ndro.
Vinc,
stev. Maafkan aku, aku tidak bisa bersama – sama lagi dengan kalian. Karna aku merasa hidup seperti kita saat ini
itu adalah hal yg sgt meresahkan orang lain. Jadi sekali lagi aku minta maaf.
Steven :
ya van… aku juga merasakan hal yang sama setelah kejadian ini, aku memutuskan
ikut bersama kalian. Sebelum nya aku minta maaf ya lex juga jandro, aku telah
menghina kalian.
Alex&Jandro :
ya ga’ apa – apa…
Alex :
bagi kami hal seperti itu sudah biasa, kalau tidak percaya tnya aja tuh sama
vandra yg pernah gabung dengan kita. Hahaha…
Jandro :
hahaha… ada – ada aja kamu lex.
Vandra :
hahaha… iya masih ingat aku soal itu.
Da Vinci :
cuih… apa – apaan kalian ini, kamu juga stev. Mau – mau nya kamu gabung dengan
orang kampungan seperti mereka? Dasar bodoh…
Steven :
vinc, sadar kamu vinc. Liat apa yang sudah kita lakukan selama ini, semua ga’
ada guna nya sama sekali. Bahkan kita hanya meresahkan orang – orang saja.
Da Vinci :
ah… masa bodoh. Aku ga’ mau ikut kalian…. Dasar orang kampung.
Jandro :
woi… kami memang orang kampung. Tapi bukan berarti kamu se enak – enak nya
menghina kami.
Da Vinci :
jadi apa mau mu?
Jandro :
(meninju perut Da Vinci) ini mau ku…
Alex :
ndro… udah ndro udah.
Jandro :
gatal tangan aku liat orang kyx gini.
Da Vinci :
awas kalian tunggu pembalasan ku.
hahahahaha kok ada disisni nih drama kalian ?
BalasHapusada donk...
BalasHapushahaha...