Latar Belakang
Kenakalan remaja adalah gejala
alami yang dimiliki setiap manusia, hal ini disebabkan karena manusia
memiliki sifat hendonisme yaitu suka pada kesenangan. Senada dengan
pendapatnya Huizinga yang mengatakan bahwa pada hakekatnya manusia
adalah homo ludes (mahkluk bermain) dan homo esparans (mahkluk yang
selalu berharap).
Hakekat dan sifat dasar manusia itu kalau tidak diimbangi dengan aturan main (ketaatan hukum) dan pemahaman nilai-nilai agama yang baik maka akan cenderung menjadi perilaku yang negatif (nakal). Kenakalan tersebut akan lebih mudah dilakukan oleh anak-anak dan remaja, hal ini disebabkan karena tahap perkembangan pikiran mereka/nalar mereka umumnya masih rendah.
Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile delinguency. Juvenile
berasal dari bahasa Latin Juvenilis yang artinya anak-anak, anak muda,
sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin delinquere yang berarti
terabaikan, mengabaikan, yang kemudian menjadi perbuatan yang
menyimpang/kejahatan.
Kenakalan Remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh Remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa yang dikatakan usia remaja adalah 13-18 tahun.
Jenis-jenis Kenakalan Remaja
Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, zat adiktif yang terkandung dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang mengkonsumsinya.
Mengapa orang mengkonsumsi narkoba:
• Untuk merasakan kesenangan.
• Meningkatkan kinerja tubuh
• Rasa ingin tahu
Narkoba adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, zat adiktif yang terkandung dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang mengkonsumsinya.
Mengapa orang mengkonsumsi narkoba:
• Untuk merasakan kesenangan.
• Meningkatkan kinerja tubuh
• Rasa ingin tahu
Seks Bebas
Perbuatan seks/perbuatan layaknya suami istri yang dilakukan diluar perkawinan/sebelum perkawinan.
Dampak negatif seks bebas, diantaranya:
• Dapat kena berbagai macam penyakit; HIV/Aids, Sepilis dan penyakit kelamin lainnya.
• Hamil diluar nikah: usia yang belum memadai untuk hamil, orang tersebut belum siap untuk menikah, tidak mau diakui oleh laki-lakinya, tidak mendapat persetujuan orang tua dan lain-lain.
Dampak negatif seks bebas, diantaranya:
• Dapat kena berbagai macam penyakit; HIV/Aids, Sepilis dan penyakit kelamin lainnya.
• Hamil diluar nikah: usia yang belum memadai untuk hamil, orang tersebut belum siap untuk menikah, tidak mau diakui oleh laki-lakinya, tidak mendapat persetujuan orang tua dan lain-lain.
Dalam
Teori Pembelajaran Sosial (Topo Santoso dan Eva Achjani, 2003:54)
dikatakan bahwa manusia melakukan sesuatu dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu:
- Pengalaman
- Pengamatan
Pengalaman dapat berasal dari
dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan pengamatan ditimbulkan oleh
sesuatu yang berasal dari luar. Keduanya akan berpengaruh kepada pola
perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya, hal baik yang dialami
maupun yang diamati seseorang akan berpengaruhi positif pada pola
perilakunya, demikian sebaliknya hal buruk yang dialami atau diamati
seseorang umumnya berpengaruh negatif pula pada perilakunya.
Faktor penyebab kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
- Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. - Kontrol Diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Contoh penyebab control diri lemah adalah orang yang selalu memendam masalah dalam dirinya/tidak terbuka.
- Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, terlalu keras terhadap anak, kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, tidak memberikan pendidikan agama, bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja - Pengaruh teman sepermainan; pergaulan dengan teman yang tidak sebaya atau tidak selepel, berteman dengan anak nakal, dll
- Pengaruh lingkungan yang kurang baik; dampak negatif IPTEK, tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya.
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin pigur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
- Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul. Teman yang baik adalah mereka yang memberikan perlindungan apabila kita kurang hati-hati, menjaga barang-barang dan harta kita apabila kita lengah, memberikan perlindungan apabila kita berada dalam bahaya, tidak pergi meninggalkan kita apabila kita sedang dalam bahaya dan kesulitan, dan membantu sanak keluarga kita.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Akibat Kenakalan Remaja
- Mudah marah dan memaki-maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka.
- Waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan bersenang-senang, kurang memikirkan akibatnya
- Menjadi, bodoh karena tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur waktu dengan baik;
- Kekerasan pada anak dan pengabaian yang dilakukan oleh orangtua
- Munculnya perilaku seksual sejak usia dini; kekerasan rumah tangga,
- Keikutsertaan anak dalam geng yang menyimpang,
- Merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya;
- Tingkat pendidikan anak yang rendah.
. Adapun tips dan cara mencegah kenakalan remaja
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
Kesimpulan
Dari teori tersebut tergambar bahwa tingkat kerawanan manusia untuk berperilaku menyimpang adalah pada tahap Pra-konvensional dan tahap konvensional. Dan pada usia remaja ini lah banyak terjadi kenakalan karena sifat remaja yang mudah terpengaruh.
Saran
Jika kalian tidak ingin terpengaruh dengan apa yang telah di jelaskan pada teori diatas, kami selaku pembuat makalah ini hanya menghimbau kepada semua orang (khususnya para remaja) agar dapat meningkatkan Iman dan Taqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar