Puji serta syukur kami panjatkan
kehadirat ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini berisikan manfaat
dan cara mendaur ulang sampah atau barang bekas yang tidak berguna. Karya
ilmiah ini juga dilengkapi cara-cara untuk mengolah barang bekas atau tidak
berguna,menjadi bermanfaat, kemudian karya ilmiah ini juga di lengkapi gambar
gambar dan symbol supaya tidak menjenuhkan di saat membacanya. Kesuksesan tidak akan datang tanpa
adanya usaha. Harapan kami karya ilmiah ini dapat di terima dengan nilai yang
bagus dan laporan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk dapat mendaur
ulang barang bekas.
Sebagai manusia biasa,penyusunan laporan ini
tidak luput dari kesalahan dan banyak kekurangan, kami mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan.
Terima kasih.
Penulis
Nanang
Tio Andika
====================================================
Kata
Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar
Isi.................................................................................................................. ii
Bab I
Pendahuluan............................................................................................................. 1
I.1. Latar belakang pemilihan judul............................................................. 1
I.2. Maksud dan tujuan................................................................................ 1
I.3. Metode yang digunakan........................................................................ 1
I.4. Sasaran yang ditujuan............................................................................ 1
I.5. Ruang lingkup permasalahan................................................................. 2
Bab
II
Pengelolaan
Sampah................................................................................................ 3
Ii.1. Pengertian sampah................................................................................ 3
Ii.2. Klasifikasi sampah................................................................................ 4
Ii.3. Manfaat sampah................................................................................... 5
Ii.4. Pengelolaan sampah.............................................................................. 6
Ii.5. Pengolahan sampah menjadi
pupuk cair organik.................................. 7
Ii.6. Tahapan pengolahan sampah
menjadi pupuk cair organik.................... 7
Bab
III
Penutup.................................................................................................................... 9
Iii.1.kesimpulan............................................................................................ 9
Iii.2.saran...................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 10
=====================================================
BAB I
Pendahuluan
I.1. Latar belakang pemilihan judul
Tema
yang kami angkat pada karya ilmiah ini adalah mengenai permasalahan seputar
sampah yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Keprihatinan kami pada
pengelolaan dan pengolahan sampah yang belum cukup baik terlaksana mendorong
kami untuk melakukan penelitian bagaimana sampah dapat bermanfaat kembali dan
tidak menjadi suatu permasalahan yang buruk. Untuk itu kami membahas mengenai
topik pendaurulangan sampah.
Penggunaan
judul yang kami pakai di latar belakangi simpulan kami dalam
penelitian bahwa ternyata sampah dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk cair organik. Karena itu, kami menggunakan judul tersebut pada karya ilmiah kami.
penelitian bahwa ternyata sampah dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk cair organik. Karena itu, kami menggunakan judul tersebut pada karya ilmiah kami.
Tujuan dari karya
ilmiah ini adalah menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses daur
ulang sampah untuk menghasilkan pupuk cair organik yang berkualitas sehingga
dapat dimanfaatkan oleh tanaman bagi kelangsungan hidupnya.
I.3. Metode yang Digunakan
Metode yang kami
gunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah dengan study pustaka. Mencari
berbagai data yang akurat yang berasal dari internet dan bertanya pada guru di
bidang lingkungan hidup.
I.4. Sasaran yang Dituju
Karya
ilmiah ini dibuat untuk murid lingkungan sekolah, juga karyawan sekolah agar
lebih menyadari bahwa sampah dapat diolah sehingga dapat bermanfaat kembali.
Salah satunya untuk pembuatan pupuk cair organik yang sangat bermanfaat untuk
menyuburkan tanah. Diharapkan karya ilmiah ini dapat menjadi panduan bagi para
pembaca untuk mengolah sampah oraganik yang ada.
I.5. Ruang Lingkup Permasalahan
Aktifitas
manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah
tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut
sampah
Sampah
adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang
sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia.
Menumpuknya sampah dapat menjadikan timbulnya bibit penyakit, untuk itu kami menjadikan permasalahan sampah ini sebagai bahan kajian pokok untuk kami teliti.
Menumpuknya sampah dapat menjadikan timbulnya bibit penyakit, untuk itu kami menjadikan permasalahan sampah ini sebagai bahan kajian pokok untuk kami teliti.
=====================================================================
BAB II
PENGELOLAAN SAMPAH
II.1.
Pengertian Sampah
Aktifitas manusia dalam
memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna
lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah
Sampah adalah bahan yang tidak
berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang sebagai sisa dari sesuatu
proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Sampah biasanya berupa padatan
atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah
kering.
Sumber sampah umumnya berasal
dari perumahan dan pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat
penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah
volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat
pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan
dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari
pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang
menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir
(TPA).Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial.
Bahkan, dapat diartikan sebagai
masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di
kota besar. Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia
rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar seperti
Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah
sekitar 5000 ton/hari.Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota
besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala
dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan
sumber penyakit.Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan
sisa.Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat
pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki
nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan
harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna
lainnya.Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu
sedekat mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga
jumlah sampah dapat dikurangi. Sampah merupakan sumber daya alam yang sangat
besar, apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik.
Oleh
karena itu perlu melalui proses daur ulang secara organik untuk menghasilkan
produk pupuk yang sangat penting sebagai unsur hara untuk kesuburan tanah dan
perkembangan tanaman. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang
merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa
dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
II.2. Klasifikasi Sampah
a. Sampah
berdasarkan sumbernya
1. Sampah
rumah tangga, Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
2. Sampah
komersial, Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar,
pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan
dan sebagainya.
3. Sampah
bangunan, Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan sebagainya.
4. Sampah
fasilitas umum, Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan
trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini
adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
b. Sampah berdasarkan jenisnya.
1.
Sampah organik (bersifat degradabel)
Sampah organik adalah jenis sampah yang
sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau
kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme.
2.
Sampah anorganik (non degradabel).
Sampah anorganik adalah jenis sampah
yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat
sulit untuk diuraikan oleh jasad renik.
II.3.
Manfaat Sampah
Walaupun mengotori lingkungan, ternyata sampah juga
dapat memberikan manfaat. Manfaat itu antara lain sebagai berikut:
1. Pengisi
Tanah
2. Tumbuhnya
tempat pemukiman baru, ruko, komplek, pembelanjaan baru, di kota yang asalnya
dari rawa-rawa/tanah berair lainnya/tempat-tempat pembuangan sampah
3. Sumber
Pupuk Organik, Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan
organik/makhluk hidup yang telah mati dan mengalami pembusukan oleh
mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula.
4. Sumber
Humus, Kehadiran senyawa organik dalam bentuk humus di dalam tanah dapat
mempertahankan sifat fisik tanah. Dengan sifat fisik yang baik, maka kegunaan
tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi dengan baik.
5. Media
Penanaman Jamur, Pengunaan media dengan sampah memberikan hasil yang memuaskan.
Misalnya, media jamur merang, jamur ”Shiitake” dan jamur tiram putih tumbuh
dengan baik pada bahan organik yang terdapat pada kompos.
5. Penyubur Plankton.Plankton adalah makanan utama ikan yang terdiri dari hewan dan tumbuhan bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak palnktonnya menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada ikan. Suburnya plankton karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
5. Penyubur Plankton.Plankton adalah makanan utama ikan yang terdiri dari hewan dan tumbuhan bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak palnktonnya menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada ikan. Suburnya plankton karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
6. Media
Produksi Vitamin.Salah satu jenis mikroorganisme penghasil vitamin (vitamin
B12) ternyata sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang dicampur dengan
ekstrak sampah.
7. Bahan
Makanan Tanah, Sampah sebagai bahan makanan tanah secara langsung (masih segar)
dan melalui proses fermentasi telah digunakan dimana-mana dengan hasil yang
baik.
II.4.
Pengelolaan Sampah
Sampah yang ada harus dikelola dengan baik.
Pengelolaan sampah tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1.
Pengumpulan Sampah
Cara pengumpulan sampah dengan
menggunakan kantung. Kantung yang digunakan berasal dari kantung plastik. Jenis
bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang serta sulit dihancurkan
oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah. Bentuk dan ukuran kantung
disesuaikan dengan kebutuhan.
2.
Penampungan
Penampungan sampah dapat menggunakan
bak sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun non permanen.
3.
Pengangkutan
Kantung-kantung sampah yang telah
terkumpul dalam bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas
kebersihan setempat atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya
dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik.
II.5.
Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Cair Organik
Sampah yang ada di masyarakat
sebenarnya masih dapat dikelola dan diolah menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat. Istilah yang digunakan yaitu ‘daur ulang. Sampah-sampah yang ada
dapat kita daur ulang menjadi sesuatu yang masih dapat berfungsi. Setelah
melakukan pratinjau, kita mendapatkan kesimpulan bahwa sampah yang ada bisa
kita olah menjadi pupuk cair organik yang bermanfaat menyuburkan tanah.
Pada penelitian ini sebelum
membuat pupuk cair, memisahkan sampah berdasarkan klasifikasi organik dan
anorganik. Bahan baku pupuk cair yang bagus adalah bahan organik basah atau
bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa sayuran dan
buah-buahan.
Sampah yang diambil berasal dari
kantin tempat para siswa dan karyawan makan. Pupuk cair organik adalah larutan
hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman,
kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1 unsur.
Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi
defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan
hara secara cepat. Pupuk cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman
walaupun digunakan sesering mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat
sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung
digunakan oleh tanaman.
II.6.
Tahapan Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Cair Organik
Untuk pengolahan sampah menjadi pupuk cair organik,
harus melalui beberapa tahapan, antara lain:
a. Pembuatan
molase, Gula merah merah atau gula putih dilarutkan dalam air dengan
perbandingan secukupnya, kemudian dipanaskan untuk memudahkan pelarutan.
b. Pembuatan
bakteri Effective Microorganism
c. Proses
pembuatan bakteri Effective Microorganism sebagai berikut :
Trasi ¼ kg, gula pasir 1 kg, bekatul 1 kg, 1 buah nanas (yang dihaluskan dengan blender), dan 10 liter air bersih dimasak dalam panci agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, larutan di taruh di dalam ember dan hasil adonannya didinginkan. Susu ayam ditambahkan dalam larutan, ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. Bakteri EM yang sudah jadi akan menjadi kental/lengket. Larutan bakteri diambil, disaring, dan dimasukkan ke dalam botol. Botol disimpan di dalam ruangan sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung agar bakteri mendapat oksigen yang cukup. Tutup botol jangan terlalu rapat atau dibiarkan terbuka. Selanjutnya cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk cair organik.
Trasi ¼ kg, gula pasir 1 kg, bekatul 1 kg, 1 buah nanas (yang dihaluskan dengan blender), dan 10 liter air bersih dimasak dalam panci agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, larutan di taruh di dalam ember dan hasil adonannya didinginkan. Susu ayam ditambahkan dalam larutan, ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. Bakteri EM yang sudah jadi akan menjadi kental/lengket. Larutan bakteri diambil, disaring, dan dimasukkan ke dalam botol. Botol disimpan di dalam ruangan sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung agar bakteri mendapat oksigen yang cukup. Tutup botol jangan terlalu rapat atau dibiarkan terbuka. Selanjutnya cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk cair organik.
d. Pembuatan
pupuk cair organic, Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara
anaerob/fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Pembuatan pupuk cair organik dilakukan sebagai
berikut:
·
Sampah organik dimasukkan ke dalam karung beras
dan ditekan sampai padat
·
Lalu karung tersebut diikat dengan tali rafia.
Larutan media dibuat dengan mencampurkan 500 ml cairan bakteri EM, air tajin
1l, air kelapa tua 1l, air bersih 7l ke dalam ember.
·
Karung beras yang berisi sampah organik
dimasukkan ke dalam larutan media sampai bahan organik terendam seluruhnya
(beban dapat diletakkan di atas karung beras agar tidak mengapung). Ember
ditutup dengan rapat sehingga udara tidak bisa masuk ke dalam ember,
·
Lalu disimpan di tempat yang teduh (tidak
terkena sinar matahari) selama 7-10 hari.
·
Setelah proses fermentasi selesai, penutup ember
dibuka kemudian karung yang berisi sampah organik diangkat dan dipisahkan.
Volum/jumlah bahan organik akan menyusut dari volum awal. Sisa bahan tersebut
bisa dijadikan bahan untuk kompos. Fermentasi yang berhasil ditandai dengan
adanya bercak-bercak putih pada pemukaan cairan yang berwarna kuning kecoklatan
dengan aroma khas yang menyengat. Pupuk cair organik disimpan dalam botol dan
ruangan yang sejuk.
===================================================================
BAB III
PENUTUP
III.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemanfaatan sampah sebagai pupuk
cair organik dapat disimpulkan bahwa :
1. Sampah
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
2. Penggunaan
bakteri effective microorganism untuk mengolah sampah menjadi pupuk cair
organik dapat meningkatkan kualitas tanah bagi kelangsungan hidup tanaman.
3. Sampah
organik yang dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik sangat berperan bagi
perbaikan sifat fisik, kimia dan dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan
kualitas produk.
III.2.Saran
Berdasarkan karya ilmiah ini beberapa hal yang
penting untuk dijadikan bahan pertimbangan dan saran adalah :
1. Pemanfaatan
sampah sebagai pupuk cair organik perlu diaplikasikan terhadap
berbagai jenis tanaman dengan penelitian lebih lanjut.
berbagai jenis tanaman dengan penelitian lebih lanjut.
2. Pengamatan
lebih lanjut mengenai modifikasi media-media atau bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat bakteri effective microorganism dan pupuk cair organik.
=======================================================================
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar