Alkisah ada
persahabatan yang damai. Persahabatan itu hanya ada dua orang. Namanya Lina dan
Rika. Dua orang itu sangat berbeda, Rika sangat kaya dan sombong. Sedangkan
Lina seorang anak yang sederhana dan baik hati. Pada suatu hari Lina mengajak
Rika berenang di pantai. Sesampainya di pantai dia berganti baju dan berenang.
Rika menantang Lina, dia ingin berenang sampai ke bawah laut dan harus
menemukan benda yang berharga. Sesampainya di bawah laut Lina dan Rika mencari
benda itu, Lina di kiri dan Rika di kanan. Rina melihat banyak harta hingga
matanya berkaca-kaca, begini katanya “Aku harus bisa mengalahkan Lina”.
Dia langsung naik ke
atas, sementara Lina masih di bawah. Rika
menunggu Lina sampai lama dan dia berteriak, “Lina cepat naik ke atas”. Lina
pun menuruti perintah Rika tetapi dia belum mendapatkan benda satu pun.
Sesampainya di atas Rika pura – pura bertanya seperti ini “Lina mengapa kamu
tidak membawa benda berharga?” “Kan sudah kamu panggil”, ujar Lina. “Kalau begitu, aku yang jadi pemenangnya
dong”, kata Rika. ”Ya sudah kita pulang saja yuk,” ajak Lina. “Ayo”. Sesampainya
di rumah Rika, Lina tidur siang sedangkan Rika bermain dengan benda yang
didapatkannya. Pada malamnya Lina dan Rika sedang menonton TV sambil mereka
berbicara banyak hal disertai dengan senda gurau yang membuat persahabatan
mereka sungguh indah.
Pada waktu Lina dan
Rika sedang asyik berbicara, tiba-tiba mama Rika memberikan pop corn sambil
berkata, “Anak-anak, ini untuk kalian berdua.” ”Iya Ma,” jawab Rika.
“Terima kasih, Tante,” ujar Lina. Pada saat mama Rika pergi lalu keduanya berebutan pop corn hingga mereka bertengkar dan lupa akan makna pembicaraan yang baru saja mereka bicarakan. Mereka saling dorong- mendorong sehingga Rika terjatuh dan menangis. Datang mamanya Rika untuk mendamaikan pertengkaran mereka. “Rika, Lina, ayo kalian jangan bertengkar. Bertengkar bisa membuat persahabatan kalian menjadi hancur serta saling marah. Marah itu teman setan. Kalian tidak mau jadi teman setan, kan?” mama Rika menasehati keduanya. “Tidak mau, Ma. Tapi Lina yang nakal mendorong saya hingga terjatuh,” Rika berkata sembari terisak tangis. “Saya juga tidak mau jadi teman setan, Tante,” Lina turut berbicara.”Saya tidak sengaja mendorongnya,” tambah Lina seolah bersalah. “Ya sudah, Mama tidak membela siapa-siapa. Siapa yang mau minta maaf lebih dulu disayang Tuhan,” kata mama Rika dengan bijaksana.
“Terima kasih, Tante,” ujar Lina. Pada saat mama Rika pergi lalu keduanya berebutan pop corn hingga mereka bertengkar dan lupa akan makna pembicaraan yang baru saja mereka bicarakan. Mereka saling dorong- mendorong sehingga Rika terjatuh dan menangis. Datang mamanya Rika untuk mendamaikan pertengkaran mereka. “Rika, Lina, ayo kalian jangan bertengkar. Bertengkar bisa membuat persahabatan kalian menjadi hancur serta saling marah. Marah itu teman setan. Kalian tidak mau jadi teman setan, kan?” mama Rika menasehati keduanya. “Tidak mau, Ma. Tapi Lina yang nakal mendorong saya hingga terjatuh,” Rika berkata sembari terisak tangis. “Saya juga tidak mau jadi teman setan, Tante,” Lina turut berbicara.”Saya tidak sengaja mendorongnya,” tambah Lina seolah bersalah. “Ya sudah, Mama tidak membela siapa-siapa. Siapa yang mau minta maaf lebih dulu disayang Tuhan,” kata mama Rika dengan bijaksana.
Rika yang sombong tetap
bersikap dengan wajah jahat. Dia tidak mau meminta maaf karena merasa tidak
bersalah sama sekali. Lina yang baik pada awalnya juga tidak mau meminta maaf
namun setelah mama Rika banyak menasehati mereka dengan kalimat yang baik dan
bijaksana, akhirnya Lina mengalah demi nilai persahabatan mereka agar tidak
hancur. “Rik,maafkan saya,” dengan tulus Lina mengulurkan tangannya pertanda
ingin minta maaf. Rika diam. Dia
memandang wajah Lina. Tangannya menerima uluran tangan Lina sembari berkata,
“Sama-sama. Kita harus berjanji tidak bertengkar lagi dan tetap menjaga
persahabatan indah kita,” Rika menerima uluran Lina. Lina dan Rika berpelukan. Senyum hadir
mewarnai hati mereka dengan bahagia. Hari-hari
yang indah telah dilewati. Begitu manis persahabatan dua anak yang berbeda
sikap namun tetap bisa menjaga arti persahabatan yang indah.
...TAMAT...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar